akhirnya akhirnya akhirnya, MOPD dan KEMOS yang udah dipersiapkan dari sebulan sebelumnya selesai juga dilaksanakan. alhamdulillah yah semuanya berjalan lancar walaupun ada beberapa kendala pada saat pelaksanaannya. tapi untungnya semua kendala itu bisa di tangani dengan baik. Seruuuu banget, pengalaman jadi SEKRETARIS 2 mendampingi teh ida banyak belajar banget. Banyak banget pengalaman yang gak bisa dilupain. OSIS jadi tambah kompak. banyak juga anggota dari wahana2 yang ikut bantu kita. Sedih,susah,senang kita hadapi sama-sama. Hari Sabtu adalah hari pertama kita kedatangan siswa-siswi baru. Hari senin upacara pembukaan, selasa pameran, rabu presentasi osis dan Pensi, kamis persiapan Kemos, dan jumat sabtu kita kemos. bener-bener beruntung bisa jadi bagian dari OSIS SMAN 1 Ciawi 2010-2011. I LOVE YOU ALL :*
Susunan Panitia nya :
Koordinator : Teh Tiara Isnawati, Teh Roro Purwaningtyas Wiguna
Ketua Pelaksana : Teh Rina Yuliani
Sekretaris : 1. Teh Siti Nurwahidah
2. Tria Kemala Dewi :)
Bendahara : 1. Teh Fitri Pebrianti 2. Teh Grafinny Eka Fitri
Seksi-seksi :
-Kegiatan : Kang Yogi Ramdan, Teh Helmi, Teh Hani, Kang Ujang
-Keamanan : Teh Wiwin, Teh Widya, Kang Willy, Kang Teguh
-Dekorasi : Teh Ratih, Teh Shawalin, Teh Andini, Kang Danang
-Konsumsi : Teh Renata, Teh Dawi, Teh Mawar, Teh Seftira
-Dokumentasi : Teh Manda, Teh Imel, Teh amanda
-Humas : Teh Wulan, Teh Chikita, Teh Noor
-Akomodasi : Kang Ari, Kang Fuad, Kang Ihsan, Kang Rizky, Kang Budi, Kang Wildan
-Kesehatan : Teh Rani, Teh Euis
>PKJ 1 = Teh Uyung, Kang Derra
>PJK 2 = Teh Inna, Kang Eky
>PJK 3 = Teh Wulan, Kang Fidyan
>PJK 4 = Teh Uci, Kang Rizky
>PJK 5 = Teh Muty, Kang Redondo
>PJK 6 = Teh Hemas, Kang Dwi
>PJK 7 = Teh Dinda, Kang Ardian
>PJK 8 = Teh Thalita, Kang Zae
Minggu, 24 Juli 2011
Senin, 11 Juli 2011
Maap Untuk Segalanya :')
iseng-iseng bikin cerpen permintaan dari kak Edi Suwandy hehe :)
check it out ....
"kini kita melangkah berjauh-jauhan
kau jauhi diriku karna sesuatu
mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan
namun itu karna ku sayaaaaang"
Aku (Triana), Erwin, Tegar, Yuri, Bima, Vania, Puspa, Ferdi. Kita adalah 8 serangkai, persahabatan kita sudah terjalin sejak kami duduk di kelas VII SMP Pertiwi. Kita semua adalah pengurus OSIS SMP Pertiwi dan Tegar adalah Ketua OSISnya. Berkat OSIS kita sudah sangat dekat bahkan seperti keluarga. Tak terasa sekarang kita telah menginjak kelas XI.
Dengan berat hati kita harus pensiun dari OSIS karena tak lama lagi kita akan UN dan Lulus dari SMP, dan setelah tak menjabat sebagai pengurus OSIS pun alhamdulillah persahabatan kita masih tetap solid. Diantara semuanya, aku dan Erwin sering sekali tak akur. Pertengkaran-pertengkaran kecil selalu saja terjadi tiap harinya. Dan biasanya memang Erwin yang selalu disalahkan olehku dan biasanya dia tak mau aku marah.
Semester 1 telah berlalu, kini semester 2 sudah di depan mata. Kita semua mulai jarang kumpul karena sibuk dengan tugas masing-masing. Aku, Tegar dan Vania satu kelas. Baim, Yuri dan Puspa pun satu kelas, sedangkan Ferdi satu kelas dengan Erwin. Akhir-akhir ini ketika kita semua pulang bareng aku melihat ada gerak-gerik yang aneh diantara mereka semua. Aku gak tau ada apa. Dan yang paling membuatku aneh, Erwin berubah jadi judes dan susah ditanya sama aku. Aku kesel banget ketika aku tanya kenapa sama mereka semua tapi gak ada yang mau ngasih tau.
Hingga pada suatu hari, ketika pulang bimbel sekolah dan aku akan menuju tempat les, ke 6 sahabatku udah kumpul di depan pintu kelas aku. Mereka nyuruh aku untuk pergi ke suatu kelas. Aku heran dan curiga aku bakal dikerjain tapi ini bukan hari ulang tahunku dan ini hanya hari biasa gak ada yang berbeda sama hari lainnya. Dan akhirnya, ketika aku sampai di sebuah kelas, disana aku liat udah ada Erwin sendirian. Aku langsung nyamperin dia.
“Win, kamu ngapain disini? Kamu yang nyuruh anak-anak buat manggil aku?”tanyaku.
Dengan malu-malu Erwin menjawab, dan langsung saja tanpa basa basi dia mengungkapkan semuanya. Dia menyatakan cintanya padaku. Aku kaget sekali mendengarnya. Dan tentunya aku heran, selama ini kita kan sudah menjadi sahabat. Tapi ternyata, diam-diam Erwin sudah menyukaiku dari kelas VII. Aku gak pernah nyangka akan hal itu. Aku pun bingung harus jawab apa. Saat itu sejujurnya aku gak bisa jadiin dia pacar aku, tapi karena aku gak tega akan keberanian dia nembak aku, sahabatnya sendiri. Akhirnya aku berfikir untuk menerima dia dan menjalani semuanya biar mengalir seperti air.
***
3 minggu telah berlalu. Aku masih mencoba untuk membuka hatiku untuk Erwin . tapi jujur aku gak bisa padahal kini aku sudah menjadi pacarnya. Aku gak bisa ngebohongin hati aku. Aku suka sama cowok lain. Aku suka dari dulu sebelum Erwin nyatain cintanya sama aku. Namanya Hamdan, dulu kita pernah satu kelas. Dia berhasil menggoyahkan imanku. Dia membuat aku semakin susah untuk membuka hatiku pada Erwin. Aku udah coba untuk sayang tapi gak bisa. Sayang aku sama Erwin tuh sama kayak sayang aku sama ke 6 sahabat aku yang lain dan gak lebih. Aku nangis, aku marah, aku ngerasa aku jahat banget sama Erwin.
Setiap pulang sekolah aku selalu pulang bareng Erwin. Dia baik banget sama aku. Dia selalu ngejagain aku. Tapi aku masih tetap gak bisa ngebuka hati aku.
“Kamu kenapa?” Erwin mergokin aku lagi ngelamun dan sedikit nangis pas di angkot.
Aku cuma geleng kepala dan diam. Jelas dia bingung. Aku bener-bener kasian sama dia.
***
Sebulan sudah aku mencoba membuka hati pada Erwin. Tapi keadaan semakin memburuk. Masalah kian berdatangan. Dan Erwin pun gak pernah semakin ngeyakinin aku.
Akhirnya di suatu siang aku mencoba bicara Cuma berdua sama Erwin, setelah semalaman aku berfikir akhirnya aku bener-bener harus mengakhiri ini semua. Karna aku gak mau batin aku tersiksa dan kalau dibiarin terlalu lama Erwin malah akan sakit hati.
“win, maap-maaaaaaaaaaaaap banget. Aku rasa kita cukup sampe disini aja, aku mau fokus untuk UN. Aku gak mau mikirin pacaran dulu. Kamu mau nerima itu kan?” Aku lagi-lagi terpaksa berbohong mengenai alas an aku mutusin dia.
Tapi Alhamdulillah dia nerima keputusan aku, mungkin karena dia sayang banget sama aku dan ingin melakukan yang terbaik apapun buat aku.
Sekarang aku gak bisa sedeket dulu lagi sama Erwin, aku nyesel udah ngerusak persahabatan ini. Saran aku, jangan sampai kalian memaksakan cinta. Karena kalau cinta itu dipaksakan malah akan merusak segalanya termasuk Persahabatan.
check it out ....
"kini kita melangkah berjauh-jauhan
kau jauhi diriku karna sesuatu
mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan
namun itu karna ku sayaaaaang"
Aku (Triana), Erwin, Tegar, Yuri, Bima, Vania, Puspa, Ferdi. Kita adalah 8 serangkai, persahabatan kita sudah terjalin sejak kami duduk di kelas VII SMP Pertiwi. Kita semua adalah pengurus OSIS SMP Pertiwi dan Tegar adalah Ketua OSISnya. Berkat OSIS kita sudah sangat dekat bahkan seperti keluarga. Tak terasa sekarang kita telah menginjak kelas XI.
Dengan berat hati kita harus pensiun dari OSIS karena tak lama lagi kita akan UN dan Lulus dari SMP, dan setelah tak menjabat sebagai pengurus OSIS pun alhamdulillah persahabatan kita masih tetap solid. Diantara semuanya, aku dan Erwin sering sekali tak akur. Pertengkaran-pertengkaran kecil selalu saja terjadi tiap harinya. Dan biasanya memang Erwin yang selalu disalahkan olehku dan biasanya dia tak mau aku marah.
Semester 1 telah berlalu, kini semester 2 sudah di depan mata. Kita semua mulai jarang kumpul karena sibuk dengan tugas masing-masing. Aku, Tegar dan Vania satu kelas. Baim, Yuri dan Puspa pun satu kelas, sedangkan Ferdi satu kelas dengan Erwin. Akhir-akhir ini ketika kita semua pulang bareng aku melihat ada gerak-gerik yang aneh diantara mereka semua. Aku gak tau ada apa. Dan yang paling membuatku aneh, Erwin berubah jadi judes dan susah ditanya sama aku. Aku kesel banget ketika aku tanya kenapa sama mereka semua tapi gak ada yang mau ngasih tau.
Hingga pada suatu hari, ketika pulang bimbel sekolah dan aku akan menuju tempat les, ke 6 sahabatku udah kumpul di depan pintu kelas aku. Mereka nyuruh aku untuk pergi ke suatu kelas. Aku heran dan curiga aku bakal dikerjain tapi ini bukan hari ulang tahunku dan ini hanya hari biasa gak ada yang berbeda sama hari lainnya. Dan akhirnya, ketika aku sampai di sebuah kelas, disana aku liat udah ada Erwin sendirian. Aku langsung nyamperin dia.
“Win, kamu ngapain disini? Kamu yang nyuruh anak-anak buat manggil aku?”tanyaku.
Dengan malu-malu Erwin menjawab, dan langsung saja tanpa basa basi dia mengungkapkan semuanya. Dia menyatakan cintanya padaku. Aku kaget sekali mendengarnya. Dan tentunya aku heran, selama ini kita kan sudah menjadi sahabat. Tapi ternyata, diam-diam Erwin sudah menyukaiku dari kelas VII. Aku gak pernah nyangka akan hal itu. Aku pun bingung harus jawab apa. Saat itu sejujurnya aku gak bisa jadiin dia pacar aku, tapi karena aku gak tega akan keberanian dia nembak aku, sahabatnya sendiri. Akhirnya aku berfikir untuk menerima dia dan menjalani semuanya biar mengalir seperti air.
***
3 minggu telah berlalu. Aku masih mencoba untuk membuka hatiku untuk Erwin . tapi jujur aku gak bisa padahal kini aku sudah menjadi pacarnya. Aku gak bisa ngebohongin hati aku. Aku suka sama cowok lain. Aku suka dari dulu sebelum Erwin nyatain cintanya sama aku. Namanya Hamdan, dulu kita pernah satu kelas. Dia berhasil menggoyahkan imanku. Dia membuat aku semakin susah untuk membuka hatiku pada Erwin. Aku udah coba untuk sayang tapi gak bisa. Sayang aku sama Erwin tuh sama kayak sayang aku sama ke 6 sahabat aku yang lain dan gak lebih. Aku nangis, aku marah, aku ngerasa aku jahat banget sama Erwin.
Setiap pulang sekolah aku selalu pulang bareng Erwin. Dia baik banget sama aku. Dia selalu ngejagain aku. Tapi aku masih tetap gak bisa ngebuka hati aku.
“Kamu kenapa?” Erwin mergokin aku lagi ngelamun dan sedikit nangis pas di angkot.
Aku cuma geleng kepala dan diam. Jelas dia bingung. Aku bener-bener kasian sama dia.
***
Sebulan sudah aku mencoba membuka hati pada Erwin. Tapi keadaan semakin memburuk. Masalah kian berdatangan. Dan Erwin pun gak pernah semakin ngeyakinin aku.
Akhirnya di suatu siang aku mencoba bicara Cuma berdua sama Erwin, setelah semalaman aku berfikir akhirnya aku bener-bener harus mengakhiri ini semua. Karna aku gak mau batin aku tersiksa dan kalau dibiarin terlalu lama Erwin malah akan sakit hati.
“win, maap-maaaaaaaaaaaaap banget. Aku rasa kita cukup sampe disini aja, aku mau fokus untuk UN. Aku gak mau mikirin pacaran dulu. Kamu mau nerima itu kan?” Aku lagi-lagi terpaksa berbohong mengenai alas an aku mutusin dia.
Tapi Alhamdulillah dia nerima keputusan aku, mungkin karena dia sayang banget sama aku dan ingin melakukan yang terbaik apapun buat aku.
Sekarang aku gak bisa sedeket dulu lagi sama Erwin, aku nyesel udah ngerusak persahabatan ini. Saran aku, jangan sampai kalian memaksakan cinta. Karena kalau cinta itu dipaksakan malah akan merusak segalanya termasuk Persahabatan.
Senin, 04 Juli 2011
My Favorite :)
Gue mau share foto- foto idola gue, check it out...
1. Dicky Muhammad Prasetya
2. Mario Stevano Aditya Haling
3. Justin Drew Bieber
4. Lee Young Dae
5. Rio Haryanto
6. Kim Bum
7. Jonathan Mulia
nah mereka adalah idolaku.......
Langganan:
Postingan (Atom)